Wednesday 19 September 2007

Krisis Peradaban

Krisis Peradaban di sekitar kita


Bukit Kemuning, terasa sekali kesamaannya dengan nama sebelumnya yang sangat terkenal..

Sebagai kawasan industri terbesar pertama.. muka kuning, yang letaknya masih berdekatan

Entah sebuah kesengajaan untuk sekedar nebeng “ngetrend” atau tidak,.. laa adriy..

ah tidak begitu penting.

Secara tak sengaja nge-trace ke belakang, tahun 90-an dapet photo kawasan mukakuning.

baru agak sadar ternyata ada kemiripian, yaitu sama-sama kuning.

Tidak dilihat dari segi bahasa tapi faktanya, banyak jalan-jalannya yang belum beraspal

dan jika dilintasi atau tertiup angin akan menerbangkan partikel partikel debu yang mewarnai udara agak ke kuning-kuningan.

Tapi agak berbeda, ketika melewati jalanan di bukit kemuning, akan kita temukan beberapa bukti bagaimana keberadaban penghuni sekitarnya.Dari proses pembangunan,saluran air sampai sampai sampah yang di pamerkan di pinggir jalannya.

Juga pemandangan di puncak bukit, yang dinilai strategis bagi anak ABG maupun ABB ( Angkatan Babeh Babeh)

Peradaban, eh OOT ..dulu waktu kerja di PT yang lama, banyak temen yang suka main game “empire” dimana dalam bermain jika ingin menang perlu membangun peradaban dari peradaban zaman batu sampai zaman modern.

Caranya dengan terus membangun dan membangun, dari benteng kayu ke benteng tembok dari pasukan berkuda menjadi tank.

Dan akhirnya Terciptanya zaman yang serba canggih. Maka jika ada lawan yang masih peradaban batu dengan gampang di kalahkan. Mirip yang dipelajari dibuku buku sejarah dulu.

Jadi dikira dengan product yang serba wah maka seolah olah akan muncul suatu peradaban baru yang lebih baik.

Sebuah orientasi yang tertuju pada hardware.

Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia.

Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat "kompleks".

Sedang adab sendiri saya menilai sebagai bagian dari peradaban, sedang artinya adalah adalah pancaran akhlak yang mulia. Ia gambaran pekerti seseorang dalam tingkah laku hidupnya dan menggambarkan ketertiban, kesantunan dan kesopanan seseorang terhadap seseorang yang lain atau apabila berada dalam suatu situasi tertentu.

Maka saya temukan dalam kitab kitab ulama ada banyak sekali adab, adab bertamu adab menuntut ilmu dan lain sebagianya, lengkap sekali.

Bahkan dalam sebuah hadist Shahih yang sering kita dengar :

“ menyingkirkan duri dijalanan adalah sebagian dari iman”

Nah, nyatanya kini kita sudah enggan menyingkirkan duri di jalan, malah menghadiahi “sampah “ dan tindakan yang mengganggu kepentingan orang lain. Sungguh peradaban ini hanya tidak jalan di tempat tapi malah ingin merebahkan diri.

Maka dengan hardware product peradaban modern,Truk, mobil ,motor misalnya tapi manusia dibelakang kendali masih berperadaban “batu”, maka kita kudu waspada sebab mereka mempunya “daya bunuh” yang lebih tinggi.

Ngebut dijalanan,berhenti sembarangan,dan lain lain.

Akan lebih aman jika mereka hidup di zaman batu saja, paling banter bawa kereta kuda atau dokar, ngga mungkin bisa menghancurkan rumah beserta isinya.

Kadangkala ada sekelompok orang yang berselera “menginjak” adab dengan dalih darurat, atau mempunyai tujuan yang “baik” atau atas nama HAM ( anak emas demokrasi) . Dari mulai bentuk demo sampai kampanye politik.

Mungkin sudah tidak menemukan jalan lain untuk menarik “perhatian” selain “mengganggu “ kepentingan umum.

Bahkan bukan hanya manusia tumbuhan dan hewan yang tak berdosapun ikut “menjerit” terinjak dan mati.

Hal yang sama dilakukan oleh seorang anak, dikala mereka minta sesuatu pada orang tuanya.

Untuk mengundang“perhatian” kadang gulung gulung di tanah sampai banting piring hanya untuk sebuah jajan. Yang kadang jajan itu tidak baik untuk dirinya, karna mengandung formalin dan msg.

Pernah saya alami dulu ketika awal berumah tangga.

Ketika itu anak saya lahir, dan untuk itu saya akan mengadakan acara Aqiqah maka saya belanja untuk keperluan hal yang sunnah ini. Tapi disaat waktu yang serba terbatas, ketika pulang didepan saya dari ke arah tanjung Piayu ada kampanye motor suatu partai yang “ menghabiskan” jalan.

Saya hanya bisa pasrah, dan terpaksa ngikut dibelakang sambil dengar suara merdu dentuman kenalpot yang terus “didendangkan”

Lha.. gimana jika saat itu saya lagi mengantar anak yang sakit,atau mau melahirkan yang butuh pertolongan medis yang cepat.

“daya bunuhnya” luar biasa.

Masjid yang megah,TPA yang banyak,dan simbol simbol islam semacamnya dan tidak mencerminkan peradaban masyarakat sesuai dengan dien ini.

Tapi mesthi ditengok lagi adab dari masing masing penghuni rumahnya.

Meski kadang dalam suatu komunitas justru seseorang bisa dianggap gharib,ghuraba (asing),

dikala yang lain asyik melanggar adab -adab bahkan pelanggaran itu dijadikan “adat” atau bahkan di “nasinal” khan.

Kalau orang itu mengikuti adab malah balik bertanya “ kenapa kamu kok ngga ikut adat..? ah..ngga nasionalis…

Sungguh berat..

kekeliruan kekeliruan manusia menjadi usah bisa di bantah bilamana didukung oleh mayoritas dan terorganisir.

Tidak akan berdiri kokoh gedung tanpa butiran pasir yang terkandung didalamnya,

Dan adab adab dimulai dari diri masing masing, tidak saja menghasilkan cara hidup yang baik tetapi akhirnya mencetuskan peradaban.

1 comment:

ADMIN said...

BATAM BLOG DIRECTORY: The Directory of Batam Island Bloggers and Informations From Batam Island.

Weblog yang berisi informasi seputar Dunia Blogosphere Batam dan kumpulan Blog Orang-orang Batam, Bintan, Karimun dan Natuna. Daftarkan blog Anda di Direktori Blog Batam

http://bloggerbatam.blogspot.com/