Wednesday 19 September 2007

Lebih Indonesia mana

Malam Itu,..setelah selepas sholat Isya di Masjid Daarul Huda,Puri agung..

Aku meluncur jemput anak pulang ngaji, disalah satu rumah di perumahan itu.

Sesampai di di tujuan,

Satu persatu kuperhatikan anak yang keluar telah usai ngaji,..

kemudian muncul anakku dengan bawa tasnya.

Langsung ikut nangkring ke motor di jok di depan,.. posisi kesukaaannya..

Mungkin kalo lagi jalan,terpaan angin semilir itulah yg bisa ngurangin..

gerahnya..udara batam...yang semakin panas,

Apalagi kawasan hutan di sekitar tanjung piayu ini semakin digunduli,..

Memang pihak yang berwenang menetapkan kawasan ini bukan daerah hijau,..

Tapi bukan berarti harus digunduli khan…

Sejurus kemudian ( eh ..jadi kaya main silat )

“ eh umminya mana…sayang “ tanyaku

“ suruh tunggu bentar , bi.. “ jawabnya dengan agak cedal..maklum masih 3 tahun..

Lama juga tumben kok.. agak..lama…belum nongol..juga..

Mungkin ada yg mo diobrolkan dulu mungkin di antara ibu-2 itu pikirku.

Dari pada bengong ngajak ngobrol si kecil nanyain sampai mana ngajinya.

Berapa Menit kemudian, muncullah istriku tergopoh gopoh.

“ Maaf abi, tadi ada yang di omongin ama ibu yang lain,” sambi duduk di Jok Belakang.

Dengan sedikit ngangguk, ku starter motor trus jalan

Lagi diperjalanan pulang, penasaran muncul..

“ emang ada apa kok.. tumben-nan , nih.pakai lama .” tanyaku selidik

“ ituh ngobrolin masalah acara agustusan, perumahan..Puri Agung I ” jawab istriku

“ oooooooh gumamku dingin ,… ngga penting ah..pikirku.

Setelah itu sesaat terdiam .

“ Ciiit..” ku injak rem, di persimpangan belakang masjid, dari arah Bukit Kemuning,

muncul beberapa motor dengan kecepatan sedang

kutunggu sampai semua lewat, sebab di jalan tanah bekas gusuran ruli itu..harus hati hati ..

sebab banyak persimpangan..dan belokan nanggung..

setelah aman tarik gas..pelan.., terus belok menuju blok B6..

“ Acaranya katanya lebih meriah lho bi, ada lomba joget-2 untuk ibu –ibu segala “ Imbuhnya . ( tanpa kutanya )

Gludak… agak kaget juga dengernya, Tapi setelah inget beda RW.. jadi rada slow

“ Ah yang bener aja…wong agustusnya aja masih lama kok..

acaranya udah bocor,ada ada aja” timpalku, ngga yakin

“ eh..abi nih..wong format acaranya aja sudah dibikin kok..termasuk dana nya “ seru istriku.

Aku sengaja diam, sebab kutahu jika diteruskan, akan kudengar komentar lebih panjang. Mengenai masalah acara 17 Agustusan.

Perlombaan olahraga dan Joget-jogetan, nanggap musik dan lain.

Akhirnya sampai dirumah, kualihkan obrolan kami pada acara 17 Agustusan di PT,

yakni bagi voucer belanja ama beasiswa anak karyawan, sambil sesekali nyrempet rencana acara agustusan di rumah.

Ingat sesuatu, aku langsung ke depan rumah, ngecek lampu jalan,yang baru diganti.

yang sebelumnya mendadak mati setelah malam harinya hujan angin, untung tidak konslet.

Maklum punya rumah paling ujung kudu punya penerangan extra,..

Selain memberi penerangan malam, buat yang sering lewat, biasanya orang mangsang,

juga salah satu cara untuk untuk bikin keder tamu yang berniat melakukan “kunjungan Malam”

Ketika menatap deretan rumah kosong di sebelah rumah, yang terlihat rapi habis dibersihkan developer,

yang tadinya mo dikontrak untuk ditempati karyawan,trus di “cancel” khawatir “impact social” mendadak terlintas perbincangan sebelumnya.

Acara Kemerdekaan yang diperingati dengan berbagai acara, dari yang umum misal sepeda hias anak , jalan santai keluarga, sampai yang terdengar baru “ Lomba joget untuk ibu-ibu”

Khusus yang terakhir cukup menggugah,..

Sebab ini berada perumahan yang 98% muslim,yang kegiatan keislamannya cukup lumayan.

Dilihat dari sholat magrib dan Isya yang bisa mencapai 5 shaff penuh.bahkan lebih..

di pihak ibu-ibu yang namanya pengajian sudah jadi kegiatan rutin , busana muslim sudah melekat sehari hari.

Pikiranku melayang anak anak yang tiap hari dianter orang tuanya ngaji..,..

Anak anak yang tiap hari disuruh ngaji,menghafal surat, doa doa pendek,

malah ada yang disertai ancaman kalo ngga mau, ngga ada uang jajan.. dan lain sebagainya… yah..cukup mendidik…

Tapi kira kira apa dibenak anak anak yang sholeh sholehah itu,..

Ketika menyaksikan ibunya tanpa rikuh berjoget ria di depan umum..laki-laki, perempuan, anak-anak,..

Ingat Perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah,

"Bila terlihat kerusakan pada diri anak-anak, mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari orangtuanya."

Dan Allah subhanahu wa ta'ala mengingatkan kita dengan firmanNya,

"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka dst ." (QS At Tahrim: 6).

Dan jika para suami membiarkan istrinya seperti itu tanpa ada rasa cemburu sedikitpun,

dan menganggapnya hanya sebatas cara “ bersosial “ dengan lingkungan.

Maka dijelaskan dalam : Riwayat Hadist riwayat Al-Imam Ahmad rahimahullah

“Tiga golongan manusia yang Allah Tabaraka wa Ta’ala mengharamkan surga bagi mereka, yaitu pecandu khamr,

orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kefasikan dan kefajiran dalam keluarganya .”

Demikian diterangkan Ibnul Atsir rahimahullah dalam An-Nihayah fi Gharibil Hadits (bab Ad-Dal ma’al Ya`).

Pengertian dayyuts sendiri adalah seorang lelaki/suami yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.

Atau malah bangga bila penampilan istrinya ditonton banyak orang

Peringatan kemerdekaan, untung diperingati berdasarkan masehi.

Kita bisa bayangkan bila diperingati pakai kalender hijriah Islam,maka akan selalu bertepatan setiap bulan ramadhan.

Karena 17 Agustus 1945, Proklamasi di kediaman Soekarno,

Jalan Pegangsaan Timur 56, bertepatan dengan Bulan Ramadhan.

Tapi tentu ini akan semakin risih rasanya kalo over meriah’nya .

Apa di zaman kemerdekaan budaya timur, terus digerus oleh bangsa lain.

Bangsa barat, itulah yang selalu didengung dengungkan, katanya.

Pikiranku langsung aku tertuju pada “orang orang Bule” di tempatku bekerja.

Apa yang mereka lakukan ketika 17 Agustus,..kemerdekaan kita

Sungguh diluar dugaan,.. terutama bagi karyawan baru

Si Bule itu selain meliburkan total karyawannya. Juga menyediakan “budget” khusus untuk kegiatan ini.

Dan kegiatannya itu bukan konser dangdutan, musik rock atau semacamnya.

Justru adalah pembagian Vocer belanja untuk Sembako ke seluruh karyawan,

Dan Pemberian beasiswa pada anak-anak karyawan untuk beberapa level pendidikan.

Yang menurutnya lebih bermanfaat dan tepat sasaran.

Ini sudah terpikir si bule itu..kalo dizaman mbah mungkin disebut “Kompeni ” penjajah.

( Kok pass banget kedengarannya ama “Company” ya..)

Padahal dari segi pemahaman dia ngga ngerti apa itu “mubazir

Paling banter tahu “Assalamualaikum” yang dia ucapkan dengan action scotland,

ketika pertemuan besar dengan para karyawan, itupun ama rekan –rekan malah menyambutnya dengan senyum..

entah apanya yang lucu,mungkin ke tidak fasihannya,..atau mungkin lucu…nampaknya.

Jika saja warna rambutnya ngga pirang dan bola matanya tidak kebiru biruan,

Mungkin kita bisa katakan dia lebih “Indonesia” dari kita

Pernah suatu ketika ada relokasi kantor, dimana ada ruangan kosong sebelah toilet,

di usulkan untuk dijadikan mushola

Malah balik Tanya “ apa pantes, praying room dekat dengan Toilet ?”

Selanjutnya disedikan tempat lain yang lebih bagus, dan ruangan kosong dibiarkan sampai sekarang.

bukan bermaksud bahwa si”kompeni” itu lebih baik dari kita tidak..

tapi hanya sekedar melihat cara berfikirnya, dan melihat situasi negeri ini.

Hal lain kekhawatiran, acara itu dirubah menjadi ‘meriah” (tanda kutip) tetep ada.

Karna sudah jadi rumus, sesuatu yg bagus susah ditiru, tapi jika hal sia-sia mudah sekali merebaknya.

Terlepas dari Pro dan Kontra,..

Lha terus apa kita kudu nrimo , atau cuek tidak peduli sama sekali.

Itulah yang bisa jadi dilema menuju kearah perbaikan itu sendiri.

Jika tak bijak dalam menyingkapi

Semua punya tanggung jawab masing-masing.

Suami bertanggung jawab keluarga, Istri dan Anaknya.

Pak Lurah bertanggung jawab pada lingkungannya,..

Begitu seterusnya sampai tingkat lebih tinggi ..

Yang nanti kelak harus kita “pertanggung jawab kan”

Dan renungan itu makin yakin tatkala Allah:

" Setiap jiwa akan mempertanggung jawabkan apa-apa yang

diperbuatnya" .

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita anak-anak yang sholih. Amin.

"Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS Al Furqoon: 74).

No comments: